Etika bertelepon
Bertelepon adalah hal yang sangat biasa dilakukan setiap
manusia, tetapi bertelepon disini adalah bertelepon secara resmi sehingga
berbeda dengan bertelepon yang biasanya kita gunakan sehari hari
1.
Etiket
saat menerima telepon
-
Angkatlah segera ketika
telepon berdering, telepon berdering maksimal 3x.
-
Tersenyumlah ketika
berbicara sehingga terkesan lebih sopan
-
Ucapkan salam kepada
penelepon dan jangan lupa untuk memperkenalkan diri dengan menyebutkan nama dan
instansi/perusahaan
-
Tawarkan bantuan
-
Tanyakan identitas
penelepon
-
Dengarkan baik-baik
informasi yang disampaikan penelepon, dan catatlah informasi-informasi
tersebut.
-
Ulangi pesan atau
informasi tersebut
-
Ucapkan terima kasih
setelah selesai pembicaraan
-
Biarkan penelepon menutup
teleponnya teleponnya terlebih dahulu
2.
Etiket
saat menelepon
-
Tulis nomor yang dituju
dan catat terlebih dahulu apa yang akan kita sampaikan kepada penelepon.
-
Ketika telepon terhubung,
segera perkenalkan diri
-
Sebelum kita memulai
pembicaraan, tanyakan apakah penelepon tidak keberatan dan mempunyai waktu
untuk berbicara dengan kita
-
Lakukan pembicaraan
sesingkat dan sejelas mungkin.
3.
Etiket
menerima telepon untuk orang lain
-
Tanyakan identitas
penelepon, keperluan dengan siapa, dan segera sambungkan dengan orang yang
dituju.
-
Katakan pada penelepon
untuk menunggu sebentar, lalu informasikan keapda penelepon bahwa telepon
dialihkan.
-
Beritahu orang dituju
bahwa ada telepon untuknya, beri keterangan si penelepon
-
Bila orang yang dituju
sedang tidak ada ditempat atau sedang berbicara, informasikan kepada penelepon
dan tawarkan bantuan pada penelepon apakah penelepon memiliki pesan untuk
disampaikan kepada orang yang dituju, dan catatlah. Ulangi pesan tersebut dan
konfirmasikan bahwa pesan tersebut sesuai.
-
Jangan biarkan penelepon
menunggu terlalu lama
-
Jangan mentransfer telepon
lebih dari 2x
Tata cara bertelepon
1. Tidak
memulai dengan kata “halo”, tetapi langsung menyebutkan nama organisasi atau
perusahaan tempat kita bekerja. Kata “halo” hanya akan membuang waktu dan tidak
bertelepon bila seseorang sudah mengenal penelepon begitu dekat, tetapi jika
kita berada di tempat kerja, sebaiknya kata tersebut tidak digunakan.
2. Tidak
menggunakan pesawat telepon di tempat kerja untuk kepentingan pribadi atau
terlalu lama berbicara dengan si penelepon. Sekretaris yang
pada umumnya wanita, sering tergoda
oleh “hobi ngerumpi”. Dalam hal ini kita harus mampu menempatkan diri kita
sebagai petugas kantor. Sebaiknya dihindari percakapan melalui telepon apabila
tidak begitu perlu. Namun, apabila memang ada kepentingan pribadi yang begitu
mendesak untuk dibicarakan, kita dapat menggunakan hubungan telepon dengan
bijaksana. Artinya, bicara seperlunya tanpa mengganggu tugas pokok sekretaris.
3.
Sebelum Menelepon siapkan nomor telepon yang akan dihubungi, jangan mengangkat
gagang telepon sebelum Anda benar-benar yakin nomor telepon yang dituju .
Kemudian sediakan buku catatan untuk mencatat hasil percakapan atau menulis
pokok-pokokLangkah dan Teknik pembicaraan.Menelepon
4.
Berbicara dengan tempo yang sedang, tidak terlalu cepat atau terlalu lambat.
Bila kita berbicara terlalu cepat, orang yang berkomunikasi dengan kita sering
tidak memahami isi pembicaraan kita. Tetapi bila kita berbicara terlalu lambat,
orang akan cepat bosan karena harus menunggu terlalu lama untuk memahami maksud
pembicaraan kita.
5. Kita
harus siap menyebut nama dan jabatan orang yang akan dituju, di samping pokok
pembicaraannya. Jangan sampai sesudah menghubungi nomor tertentu, kemudian kita
bertanya, “Saya harus berbicara dengan siapa ya?”
6.
Apabila kita menelepon seseorang, kita dapat menanyakan apakah saat ini memang
waktu yang tepat untuk berbicara. Barangkali saat itu orang yang kita tuju
sedang sibuk, sehingga kita terpaksa mengganggunya di sela-sela kesibukannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar